Santai Sore Di Pulau Kecil Waduk Sermo


Panas matahari siang mulai melemah, jam menunjukan pukul 3 sore. Saya mulai berpikir untuk mencari tempat bersantai sore sekaligus menikmati suasana senja di Jogja. Cukup banyak pilihan dari bersantai di Kota ataupun bersantai sore bersama alam. Dan akhirnya saya memilih bersantai sore di Waduk Sermo

waduk sermo dari kalibiru
Waduk Sermo merupakan sebuah waduk yang menjadi andalan Kabupaten Kulonprogo. Pesona waduk ini sempat redup dan bangkit kembali setelahterkenalnya wisata Kalibiru dengan Gardu pandang yang menempel diatas pohon dengan pemandangan Waduk Sermo latar belakangnya. Waduk ini terletak di dikelilingi oleh pegunungan menoreh sehingga pemandangan di sekitar waduknya pun cukup indah. Selain karena keindahannya waduk ini letaknya tidak jauh dari pusat kota Jogja, sekitar 1 jam dari Kota Jogja.

Rute ke waduk Sermo dari Kota Jogja cukup mudah, dari Malioboro kita mengambil arah ke selatan sampai di perempatan KM. 0 lalu, lalu dari perempatan KM.0 ambil ke kanan atau ke arah Barat ke arah kota Wates melewati pasar Gamping. Selepas pasar gamping kita tinggal mengikuti jalan saja dan papan petunjuk jalan yang mengarahkan kita menuju Kota Wates. Dari Pasar Gamping nanti kita akan melewati Universitas Mercubuana, Jembatan Sungai Progo, Terminal Sentolo, lalu sampai di Kota Wates, dan dari Kota Wates kita tinggal mengikuti petunjuk jalan ke arah Waduk Sermo. Tarif masuk waduk sermo cukup murah, naik motor berdua hanya mengeluarkan Rp. 5.000 saja.

Suasana sore cukup sepi, hanya terlihat beberapa turis yang sedang berkeliling waduk sermo menggunakan perahu, beberapa orang lokal dan pemancing sedang asik berburu buruannya di spot mincing mereka. Saya pun juga begitu, mengendarai motor pelan-pelan menikmati jalan keliling waduk sermo menuju tempat spot favorit. Spot favorit karena memiliki pemandangan yang cukup unik, karena terdapat sebuah pohon yang tumbuh di tengah waduk sermo. Seakan membentuk sebuah pulau kecil di tengah waduk. Ketika saya tanya warga sekitar tentang nama tempat tersebut, mereka
menjawab tidak ada nama khusus untuk tempat ini. yahh kita sebut saya nama tempat ini dengan Pulau Kecilnya Waduk Sermo.

Pulau Kecil Waduk Sermo


saat kemarau panjang, ada jalan menuju ke pulau kecil dan pohon penyendiri

Pohon penyendiri yang ada di  tersebut merupakan pohon jenis akasia, pohon tersebut terlihat banyak ditemukan di sekitar kawasan Waduk Sermo. Entah bagaimana kejadiannya, mungkin sebelum pembangunan waduk sermo, biji dari pohon akasia sudah ada namun belum tumbuh, sesaat stelah pembangunan waduk sermo, biji tersebut berubah jadi semai lalu perlahan-lahan tumbuh menjadi pohon besar yang menyendiri di tempat tersebut seolah-olah sedang menyendiri di tengah waduk sermo. Untuk mendapat melihat pohon ini menjadi pohon yang menyendiri di tengah waduk hanya pada waktu ketika debit air di waduk sermo cukup tinggi biasanya saat musim penghujan atau menjelang musim kemarau. Pada saat musim kemarau air yang ada di waduk sermo di alirkan lebih banyak untuk kepentingan perairan sawah dan perladangan di Kulonprogo. Saat debit berkurang, mulai terlihat sebuah jalan kecil menuju ke pulau kecil dimana pohon itu tumbuh dan disaat itu kita bisa menyapa pohon tersebut dari dekat.

Narsis :D
Tak terasa matahari sudah cukup rendah, warna jingga dan kuning di langit mulai samar terlihat. Saya memutuskan pindah dari lokasi pohon penyendiri dan mencari lokasi lain untuk mengabadikan suasana senja di waduk sermo. Waduk sermo ini dikelilingi oleh pegunungan menoreh sehingga matahari senja disini cepat menghilang karena tertutup pegunungan. Namun begitu jika cuaca sedang bagus-bagusnya, tunggulah adzan solat magrib berkumandang, lalu amatilah perubahan warna langit yang berubah dari biru gelap kekuningan perlahan menjadi memerah. Saat itulah puncak senja di Waduk Sermonya Kulonprogo.

Senja sesaat setelah Adzan Magrib


Setelah merah di langit memudar, sudah waktunya pulang kembali ke kota Jogja. Waktu santai sore menyenangkan di Waduk Sermo kali ini , seakan lelah dan mumet di otak hilang bersama memudarnya warna merah di langit. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan tentang MA-11 Atau Microbacter Alfaafa-11

9 Tempat Mandi Seru Dengan Suasana Alam Di Banyuwangi

Kesenian Mencak Sumping, Dusun Mondoluko Dan Kisah Dunia Persilatan Di Kabupaten Banyuwangi