Rumah Turi - Penginapan Eco Friendly Di Tengah Kota Solo



Ke Solo dadakan, dan sendiri.
Di perjalanan menuju kota Solo, saya masih belum mendapatkan tempat menginap. Karena tiba di Solo malam hari, saya mencari penginapan yang dekat dengan stasiun Solo Balapan. Lihatlah gambar sebuah penginapan yang hijau, penuh dengan tanaman di setiap sudutlah. Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, saya langsung memutuskan untuk menginap disana, di Rumah Turi.

Pukul  10 malam, akhirnya tiba di Solo Balapan dan langsung pergi menuju Rumah Turi yang letaknya ternyata tidak jauh dari Stasiun Solo Balapan dan sangat dekat dengan Mall Solo Paragon. Atau lebih tepatnya beralamat di Jalan Srigading II 12 Turisari, Mangkubumen, Kota Surakarta.

Ruang Makan dan Perpus Mini
Kesan Pertama
Saya terkesima saat memasuki Rumah Turi ini, Bangunan bergaya klasik dengan banyak ornamen-ornamen kayu dan dinding bangunan dibuat unfinished wall dengan pewarnaan yang pas. Dengan cahaya lampu yang temaram membuat kesan Rumah Turi terasa wow. Ada dua bangunan yang masing-masing berlantai dua, bangunan bagian depan merupakan sebuah tempat makan yang disusun menarik dan terdapat perpustakaan mini yang memuat segala hal tentang tanaman dan arsitekturnya dan di lantai atasnya berupa tempat seperti joglo untuk tempat bersantai . Bangunan kedua yang berada dibelakang merupakan kamar-kamar untuk tamu menginap. Dari Bangunan Pertama menuju Lobby, melewati halaman tengah yang terlihat samar penuh sekali dengan tanaman. Karena sudah terlalu malam, saya tidak mengeksplorasi lebih jauh, lalu segera masuk ke kamar, mandi dan tidur.

Kamar Hotel Turi
Kamar
Saya menyewa kamar standar dengan luas kamar sekitar 4x5 atau 5x5. Kamarnya nyaman sekali, ventilasinya kawat anti nyamuk, sehingga nyamuk-nyamuk tidak bisa masuk selama pintu kamar ditutup rapat. Kamar mandi pun cukup luas. Interior kamar maupun kamar mandi terlihat bergaya klasik, ornament dari kayu dan warna yang dipilih terasa pas sekali untuk dipandang.

Hujan Buatan di Rumah Turi, Solo
Hotel Ramah Lingkungan
Setelah tidur cukup nyenyak, saya melakukan explorasi kecil-kecilan dengan keliling hotel pada pagi harinya. Sejuk sekali, suara gemerincik air memenuhi sampai ke pojok-pojok ruangan Rumah Turi. Salah satu pegawai Rumah Turi yang bertugas merawat tanaman menyapa saya.
�mas mau lihat hujan buatan khas Rumah Turi?�
�hujan buatan? pikirku bingung.�
Beliau pun segera menekan sebuah saklar yang membuat sebuah pompa air menyala. Perlahan-lahan dari atas genteng rumah Turi keluarlah air, yah jatuhnya rata, persis seperti air hujan. Air pun keluar dari bawah jembatan yang menghubungkan antar bangunan di lantai dua. Beliau menjelaskan bahwa air hujan buatan ini merupakan sistem penyiraman tanaman yang ada di Rumah Turi. Airnya menggunakan sumur resapan dari air yang digunakan tamu untuk mandi. Air tersebut melewati 3 (tiga) penyaringan sumur resapan untuk memisahkan busa sabun dan kotoran hingga akhirnya air siap untuk digunakan untuk penyiraman tanaman Rumah Turi yang jumlahnya cukup banyak.

Joglo Bersantai di Lantai Atas
Lorong hijau penghubung Antar Bangunan

Di kamar  yang saya pakai, terdapat ventilasi kaca yang bisa dibuka jika ingin merasakan angin sepoi-sepoi dari luar. Bangunan Rumah Turi bagian depan, yang merupakan tempat makan,  jendelanya sangat fleksibel. Bisa dibuka semua secara vertical ke atas sehingga tempat makan dari Rumah Turi ini tidak membutuhkan AC sebagai pendingin ruangan. Di lantai atas bangunan depan terdapat joglo tanpa dinding yang membuat udara sejuk dari pohon dan tanaman di Rumah Turi bisa dirasakan saat bersantai di Joglo tersebut. Sambil bersantai, kita bisa mencoba belajar dan memaikan seperangkat gamelan yang ada disana.

Sarapan di Rumah Turi
Makanan
Makanan yang disajikan oleh Rumah Turi bukanlah prasmanan seperti halnya penginapan lainnya, setiap hari berbeda. Saat saya menginap, menunya sederhana yaitu nasi, ayam goreng, tempe dan sayur lodeh. Saya memilih sarapan di luar ruangan agar lebih merasakan hawa sejuk pagi hari di kota Solo. Mengambil satu buku menarik dari rak perpustakaan mininya untuk dibaca sembari makan. Sayur lodeh yang disajikan hangat ini ternyata enak dan sedap.  Biasanya saya tidak berekspetasi tinggi dengan makanan di penginapan tapi sayur lodeh buatan Rumah Turi ini bener-bener enak.
Rumah Turi serasa rumah sendiri
Beberapa kekurangannya mungkin menurut saya kurang adalah Wifi yang kadang suka tersendat-sendat namun secara keseluruhan saya cukup puas menginap di Rumah Turi ini. Belajar tentang tanaman dan desain rumah ramah lingkungan dan pembuatan sistem sumur resapan. Lingkungan yang tenang juga asri membuat istirahat setelah perjalanan 12 jam serasa nyaman. Rasanya ingin sekali mempunyai rumah berkonsep seperti Rumah Turi suatu saat nanti.. Aamiin

Rumah Turi
The first and only Eco-friendly Boutique Hotel in Solo
Jl. Srigading II no. 12 Turisari,
Solo 57139,
Jawa Tengah, Indonesia.

Phone : 62 271 736606
Fax : 62 271 712928

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan tentang MA-11 Atau Microbacter Alfaafa-11

9 Tempat Mandi Seru Dengan Suasana Alam Di Banyuwangi

Kesenian Mencak Sumping, Dusun Mondoluko Dan Kisah Dunia Persilatan Di Kabupaten Banyuwangi