Penjelasan tentang MA-11 Atau Microbacter Alfaafa-11
Mungkin belum bayak yang tahu apa Itu MA-11, pertama kali saya menulis tentang Cara Pembuatan Pupuk N.P.K Organik yang di dalamnya ada campuran MA-11 sebagai bahan-bahan utamanya banyak yang bertanya dan ternyata banyak juga yang belum mengetahuinya tentang MA -11 ini.
Sebenarnya MA-11 tidak jauh berbeda dengan MOL/POC yang sering di gunakan untuk fermentasi dalam pembuatan pupuk organik namun penggunaan MA -11 tentu memiliki keunggulan tersendiri di banding pupuk pada umumnya.
Kandungan MA -11 bahan utamanya berasal dari negara iran yaitu tanaman yang bernama alfaafa, itulah mengapa bahan ini di namakan Microbacter Alfaafa, pertama kali di kembangkan oleh Bapak Nugroho.
Pada mulanya tanaman ini mulai di kembangkan di negara taiwan oleh bapak Nugroho namun karena perbedaan iklim yang cukup jauh berkali-kali tanaman ini tidak bisa tumbuh, dan setelah proses pengerjaan proyek itu bapak Nugroho mencoba mengembangkan tanaman ini di indonesia.
Tanaman yang banyak manfaatnya ini di kenal di negara asalnya sebagai bapak segala tanaman karena memiliki kandungan yang cukup ampuh. di Indonesia mulai di kembangkan oleh bapak Nugroho dan dapat hidup dengan subur.
Tanaman ini bisa hidup subur di Indonesia sekitar tahun 2007, cukup sulit memang mengembangkan tanaman ini di indonesia namun dengan perjuangan yang kuat, akhirnya tanaman ini bisa hidup dan tumbuh di indonesia meski dengan perjuangan - perjuangan yang cukup panjang karena perbedaan iklim.
Perlu kita tahu bahwa pada kandungan indukan tanaman alfaafa yang di bawa dari negara asalnya memiliki kandungan protein sekitar 15 persen sedangkan anakan yang tumbuh subur di Indonesia memiliki kandungan protein sekitar 35 persen artinya setelah di tanam indonesia yang memiliki iklim tropis kandungan protein meningkat 20 persen, ini merupakan penemuan yang cukup bagus.
Ini terjadi karena pengarus sinar matahari di indonesia yang cukup tinggi sehingga protein bisa meningkat tajam di banding di negara asalnya seperti iran.
Sekarang ini anakan tanaman alfaafa yng di bawa dari negara iran dapat tumbuh di mana saja tanpa perlakuan khusus sehingga bisa di kembangkan di seluruh indonesia tanaman alfaafa bisa memiliki kandungan protein yang cukup tinggi ini karena di dalamnya terkandung bakteri Rhizobium. bkteri Rhizobium alfaafa dapat mengikat nitroggen hanya dengan waktu empat detik saja.
Pada perkembangan selanjutnya bapak Nugrroho melanjutkn penelitian nya dengan memanfaatkan kandunga bakteri utamanya yang berasal dari alfaafa sebagai bahan utamya dengan di gabungkan bakteri lain seperti rumen sapi seperti bakteria selulolitik, proteolitik, dan amilolitik. Dari hasil penelitian ini lah kemudian bapak Nugroho menemukan fermentasi yang cukup bagus yang di beri nama Microbacter Alfaafa-11 (MA-11).
Jadi bisa di sebut juga penemuan dari bapak Nugroho yang di sebut dengan Microbacter Alfaafa-11 adalah fermatasi campurrn bakteri yang di peroleh dari berbagai unsur dengan bahan utamanya bakteri yang di peroleh dari tanaman alfaafa yang bisa merombak material organik dengan sangat dengan sangat cepat.
Penggunaan Microbacter Alfaafa-11 sangat baik untuk di terapkan pada setor pertanian karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga semua material organik yang di fermasikan menggunakan Microbacter Alfaafa-11 akan memiliki kandungan gizi meningkat tajam di banding kita menggunakan MOL biasa.
Sebut saja bahan – bahan yang memiliki kandungan gizi rendah seperti halnya bonggol jagung, ampas tahu,ampas singkong dan bahan – bahan lain yang memiliki kandungan gizi rendah setelah di fermentasi menggunakan Microbacter Alfaafa-11 dalam kurun 24 jam akan meningkat tajam menjadi 10 kali lipat kandungan gizi di dalamnya.
Sebenarnya MA-11 tidak jauh berbeda dengan MOL/POC yang sering di gunakan untuk fermentasi dalam pembuatan pupuk organik namun penggunaan MA -11 tentu memiliki keunggulan tersendiri di banding pupuk pada umumnya.
Kandungan MA -11 bahan utamanya berasal dari negara iran yaitu tanaman yang bernama alfaafa, itulah mengapa bahan ini di namakan Microbacter Alfaafa, pertama kali di kembangkan oleh Bapak Nugroho.
Pada mulanya tanaman ini mulai di kembangkan di negara taiwan oleh bapak Nugroho namun karena perbedaan iklim yang cukup jauh berkali-kali tanaman ini tidak bisa tumbuh, dan setelah proses pengerjaan proyek itu bapak Nugroho mencoba mengembangkan tanaman ini di indonesia.
Tanaman yang banyak manfaatnya ini di kenal di negara asalnya sebagai bapak segala tanaman karena memiliki kandungan yang cukup ampuh. di Indonesia mulai di kembangkan oleh bapak Nugroho dan dapat hidup dengan subur.
Tanaman ini bisa hidup subur di Indonesia sekitar tahun 2007, cukup sulit memang mengembangkan tanaman ini di indonesia namun dengan perjuangan yang kuat, akhirnya tanaman ini bisa hidup dan tumbuh di indonesia meski dengan perjuangan - perjuangan yang cukup panjang karena perbedaan iklim.
Perlu kita tahu bahwa pada kandungan indukan tanaman alfaafa yang di bawa dari negara asalnya memiliki kandungan protein sekitar 15 persen sedangkan anakan yang tumbuh subur di Indonesia memiliki kandungan protein sekitar 35 persen artinya setelah di tanam indonesia yang memiliki iklim tropis kandungan protein meningkat 20 persen, ini merupakan penemuan yang cukup bagus.
Ini terjadi karena pengarus sinar matahari di indonesia yang cukup tinggi sehingga protein bisa meningkat tajam di banding di negara asalnya seperti iran.
Sekarang ini anakan tanaman alfaafa yng di bawa dari negara iran dapat tumbuh di mana saja tanpa perlakuan khusus sehingga bisa di kembangkan di seluruh indonesia tanaman alfaafa bisa memiliki kandungan protein yang cukup tinggi ini karena di dalamnya terkandung bakteri Rhizobium. bkteri Rhizobium alfaafa dapat mengikat nitroggen hanya dengan waktu empat detik saja.
Pada perkembangan selanjutnya bapak Nugrroho melanjutkn penelitian nya dengan memanfaatkan kandunga bakteri utamanya yang berasal dari alfaafa sebagai bahan utamya dengan di gabungkan bakteri lain seperti rumen sapi seperti bakteria selulolitik, proteolitik, dan amilolitik. Dari hasil penelitian ini lah kemudian bapak Nugroho menemukan fermentasi yang cukup bagus yang di beri nama Microbacter Alfaafa-11 (MA-11).
Jadi bisa di sebut juga penemuan dari bapak Nugroho yang di sebut dengan Microbacter Alfaafa-11 adalah fermatasi campurrn bakteri yang di peroleh dari berbagai unsur dengan bahan utamanya bakteri yang di peroleh dari tanaman alfaafa yang bisa merombak material organik dengan sangat dengan sangat cepat.
Penggunaan Microbacter Alfaafa-11 sangat baik untuk di terapkan pada setor pertanian karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga semua material organik yang di fermasikan menggunakan Microbacter Alfaafa-11 akan memiliki kandungan gizi meningkat tajam di banding kita menggunakan MOL biasa.
Sebut saja bahan – bahan yang memiliki kandungan gizi rendah seperti halnya bonggol jagung, ampas tahu,ampas singkong dan bahan – bahan lain yang memiliki kandungan gizi rendah setelah di fermentasi menggunakan Microbacter Alfaafa-11 dalam kurun 24 jam akan meningkat tajam menjadi 10 kali lipat kandungan gizi di dalamnya.
Komentar
Posting Komentar