Pantai Parang Kursi, Banyuwangi dan Kursi Singgasana Nyi Roro Kidul

Karang berbentuk Kursi Singgasana (Parang Kursi)
Banyuwangi ternyata mempunyai beberapa pantai yang masih tersembunyi, salah satunya adalah Pantai Parangkursi yang sebenarnya letaknya tidak jauh dari Pantai Pulau Merah, hanya berada sebelah timur Pantai Pulau Merah. Namun untuk ke pantai Parangkursi tidak cukup hanya dengan niat foto-foto semata karena untuk kesana perlu perjuangan yang luar biasa.

Pantai Parangkursi terletak di Dusun Ringinagung 56 , Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Jika dilihat dari peta Pantai Parangkursi letaknya berada sebalah timur pantai Pulau Merah dan di sebelah timur Pantai Lampon. Dinamakan Parangkursi karena di pantai ini terdapat formasi karang yang berbentuk kursi besar setinggi kira-kira 15-20 meter. Kursi tersebut konon dipercaya sebagai salah satu singgasananya Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul.

jalan masuk menuju pantai :)
Untuk menuju kesini perlu perjuangan ekstra, awalnya cukup mudah. Dari kota Banyuwangi bisa menuju daerah Jajag melewati Banyuwangi- Rogojampi-Srono-Benculuk- Jajag. Sampai dipertigaan Jajag ikuti saja papan petunjuk jalan menuju Pantai Pulau Merah sampai kalian berada di perempatan Pasar Pesanggaran. Dari perempatan pasar Pesanggaran kalian tinggal mengikuti petunjuk arah ke pantai Lampon dan diperjalanan akan menemukan petunjuk arah menuju Pantai Parangkursi. Jalan yang tadinya aspal berubah menjadi jalan tanah dan sedikit berbatu. Ikuti papan petunjuk tersebut memasuki Dusun Ringinagung 56 sampai menemukan parkiran penitipan motor. Lama perjalanan dari Banyuwangi sampai Penitipan motor pantai Parang Kursi ditempuh dalam waktu 2 jam.

Waktunya Menjelajah

hutan rawa-hutan jati-hutan rimba
Dari parkiran motor ternyata masih sangat jauh, kami masih harus menempuh perjalanan menjelajahi Hutan Lindung Gunung Tumpang untuk sampai ke Pantai Parang Kursi. Ada 3 tipe hutan yang kami lalui disini, hutan rawa, hutan jati dan hutan rimba. Hutan rawa cukup sulit dilewati bahkan menggunakan motor trail. Jalan tanah cukup licin dan dimusim hujan , sungai kecilnya meluap membentuk genangan-genangan air yang susah untuk dilewati. Memasuki hutan jati jalan mulai menanjak dan masih cukup aman karena di hutan ini banyak aktifitas warga. Setelah melewati hutan jati kami memasuki hutan rimba dengan kanan kiri jalan setapak kami berupa pohon bambu dan semak-semak belukar yang tidak ketahui namanya. Kami bertemu pengunjung yang nekat menggunakan motornya melintasi hutan tersebut dan apesnya motor yang mereka bawa mesinnya mati dan tidak mau hidup lagi. Setelah menjelajahi Hutan Gunung Tumpang  selama kurang lebih 1 jam sampailah kami di tepi Pantai Parang Kursi.

Pantai Parang Kursi yang sepi
Pantai Parang Kursi ini berpasir putih cukup halus dan beberapa tempat, pasirnya cukup dalam jika kita injak. Sepi hanya bertemu dengan beberapa warga setempat berlalu lalang membawa hasil panen hutan bukan kayu dari hutan lindung gunung tumpang. Di tengah laut terdapat pulau kecil yang juga terlihat jika kira berada di Pantai Pulaui Merah. Sebelah barat pantai terdapat formasi batuan karang yang cukup unik. Batu karang berwarna agak kemerahan sehingga menyebabkan pasir disekitar karang agak kemerahan. Hal tersebut kemungkinan terjadikarena abrasi batu karang karena ombak laut. Terbapat pula batuan karang yang cukup tinggi. Dari jauh mirip sekali dengan sebuah kursi singgasana. Mitosnya Karang bentuk kursi tersebut (Parang Kursi) merupakan salah satu kursi singgasananya Nyi Roro Kidul. Karang tersebut menjadi tempat foto-foto favorit namun pengunjung diharap hati-hati karena jika terjatuh cukup berbahaya, antara jatuh ke laut atau ke karang.



Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, kami memutuskan pulang sebelum cahaya matahari terbenam dan menyulitkan kami berjalan pulang meyelusuri hutan. Perjalanan pulang juga cukup membingungkan karena beberapa jalan pulang becabang yang agak mirip. Untung kami masih menghafalkan tanda setiap persimpangan jalan setapak di hutan.

Tips Bagi Yang Ingin Ke Pantai Parang Kursi Banyuwangi

  • Berangkatlah pagi hari karena perjalanan dari parkiran desa menuju Pantai Parangkursi sekitar 1 jam jalan kaki.
  • Perbekalan terutama air minum dibawa secukupnya serta membawa pulang kembali sampahnya karena tidak akan menemukan tempat sampah disana.
  • Hafalkan tanda-tanda disetiap persimpangan hutan, terutama hutan rimba karena arah jalan pulang ada beberapa persimpangan jalan setapak yang mirip.
  • Jika perlu ajaklah masyarakat setempat untuk mengantarkan kalian ke pantai sehingga lebih aman.
  • Pulanglah maksimal jam 4 sore dan tidak boleh bermalam di pantai, mengingat hutan gunung tumpang adalah hutan lindung yang beberapa masih percaya merupakan habitat dari satwa langka macan tutul dan mungkin harimau jawa juga ada. Kemungkinan lain mungkin ada alasan dari unsur gaib.
  • Datanglah bersama-sama.
Selamat mencoba ke Pantai Parang Kursi ini :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan tentang MA-11 Atau Microbacter Alfaafa-11

9 Tempat Mandi Seru Dengan Suasana Alam Di Banyuwangi

Kesenian Mencak Sumping, Dusun Mondoluko Dan Kisah Dunia Persilatan Di Kabupaten Banyuwangi