Seharian Menjelajahi Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi


Alas Purwo, sekilas mendengar namanya saja beberapa orang sudah membayangkan kejadian-kejadian ganjil, mengingat banyak yang menyebutkan Alas Purwo merupakan hutan angker di Jawa. Namun ternyata tidak seseram yang ditakutkan orang-orang, Alas Purwo menyimpan banyak potensi wisata, keanekaragaman hayati yang tinggi, dan bisa menjumpai satwa-satwa langka.

Rute menuju Alas Purwo
Jalan  Hutan menuju Alas Purwo , lagi musim kupu-kupu
Alas Purwo merupakan salah satu dari dua Taman Nasional yang ada di Banyuwangi. Letaknya di bagian selatan Banyuwangi, mulai dari pucuk paling timur sebelah selatan pulau Jawa hingga ke muara sungai Segoro Anak. Rute menuju Taman Nasional Alas Purwo cukup mudah dan dapat ditempuh dalam waktu 2 jam saja. Rutenya dari Kota Banyuwangi ambil jalan kea rah Jember melewati kota Rogojampi dan sampai di pertigaan lampu merah Srono. Ambil kiri ikuti jalan tersebut sampai menemukan perempatan lampu lalu lintas dan ambil kanan. Ikuti jalan tersebut dan dari sini anda tinggal mengikuti papan petunjuk jalan yang mengarahkan anda ke Taman Nasional Alas Purwo. Karena jalan cukup mirip, jika ragu-ragu saat perjalanan jangan sungkan bertanya kepada warga setempat. Jika sudah menemukan kantor seksi wilayah TN Alas Purwo di desa Kalipait perjalanan untuk sampai ke gerbang pintu masuk Alas Purwo tinggal 20 menit lagi kok :).

Burung Merak dipinggir jalan
Setelah melewati kantor seksi wilayah tersebut, kita akan melewati hutan jati dan jalan berubah agak rusak sekitar 7 km. Namun jalan tidak rusak seluruhnya, ada jalan yang aspalnya masih bagus. Hutan yang dilewati adalah hutan Jati, jika memasuki musim kemarau pemandangannya cukup bagus karena hutan jati sedang menggugurkan daunnya, jika memasuki musim penghujan biasanya banyak kupu-kupu dan belalang berterbangan di sekitar jalan. Jika beruntung kalian bisa bertemu satwa yang melintas seperti Burung Merak. Sesampainya di Pintu Gerbang Alas Purwo kita hanya tinggal membayar sebesar Rp.5000,- untuk hari biasa dan Rp. 7500 untuk hari libur per orang.

Seharian Menjalajahi Taman Nasional Alas Purwo
Berangkatlah pagi hari dari kota Banyuwangi, jangan lupa sarapan dan bawa bekal secukupnya karena di Alas Purwo hanya ada 2 warung makan yaitu di Pancur dan Kantin Pos Rowobendo. Di Kantin tersebut juga menjual bensin eceran jenis Premium.

Inilah beberapa hal yang bisa kalian lakukan di Taman Nasional Alas Purwo :
1. Selfie di Pintu Gerbang Alas Purwo dan Lorong Hutan
Gerbang Selamat Datang di Alas Purwo
Jangan lupa untuk berfoto di gerbang ini. gerbang ini letaknya sebelum penarikan karcis masuk Alas Purwo. Gerbang ini merupakan landmarknya Taman Nasional Alas Purwo, jadi dengan berfoto disini kalian berarti telah sampai dan pernah ke Taman Nasional Alas Purwo. Lorong Hutannya terletak setelah pos penarikan karcis masuk, kalian bisa menepikan kendaraan sejenak lalu berfoto-foto. sebelum berfoto-foto jangan lupa liat keadaan dulu jalan dulu, takutnya ada mobil ngebut melintas.
lorong hutannya
2. Mampir sebentar ke Pura Giri Salaka dan Situs Kawitan

situs kawitan
Perjalanan melintasi lorong hutan, makin masuk ke hutan Alas Purwo kita akan melihat 2 Pura yaitu Pura Giri Salaka dan Situs Kawitan yang ada di kiri jalan. Kita bisa mampir sebentar melihat-lihat suasajna di sekitar Pura dan Situs ini. Menurut sumber yang saya baca, dulu pura ini ditemukan hanyalah gundukan batu bata, namun setelah terbukti bahwa ini merupakan tempat ibadah akhirnya dibangun kembali sebagai tempat ibadah umat hindu baik yang ada warga sekitar bahkan umat hindu dari Bali.

3. Melihat Kehidupan Alam Liar di Savana Sadengan

Banteng (Bos javanicus)
Sadengan merupakan savanna semi alami yang dibuat sebagai habitat satwa-satwa yang ada di Alas Purwo khususnya Banteng (Bos javanicus) yang keberadaannya juga sudah terancam punah. Selain dapat menemukan banteng yang hidup di alam liar, kalian bisa menemukan satwa lainnya seperti rusa, burung merak, bangau tong tong bahkan Ajag (sejenis anjing hutan) yang sedang berburu anak banteng atau rusa, jika beruntung. Desain Sadengan juga cukup unik dan asik untuk kalian yang hobi selfie. Berasa bukan di Jawa :).  
Suasana Berbeda di Savana Sadengan
4. Penangkaran Penyu di Ngagelan

bak penangkaran penyu
Sepanjang garis pantai Alas Purwo merupakan salah satu tempat pendaratan dan penyu bertelur. Ada 4 jenis penyu yang mendarat dan bertelur di Alas Purwo yaitu Penyu Abu-abu, Penyu Belimbing, Penyu Hijau, dan Penyu Sisik. Mengunjungi Ngagelan kalian bisa belajar mengenai siklus hidup penyu dan pengetahuan tentang cara penangkaran penyu. Kita juga bisa bertemu anak penyu atau Tukik di kolam penangkarannya :)

5. Bersantai di Pantai Triangulasi
Pantai Triangulasi saat surut
Pantai yang cukup teduh,banyak pohon-pohon pantaiseperti keben yang tajuknya tebal dan lebar untuk berteduh dibawahnya. Pantai ini kadang digunakan untuk acara-acara komunitas karena memiliki lapangan yang cukup luas untuk berkumpul. Keberadaan pohon yang teduh juga membuat beberapa pengunjung mengelar tikar dan menyantap makanan yang mereka bawah sendiri dari rumah sambil menikmati suasana pantai selatan. Jika air laut surut keadaannya surut cukup jauh sehingga bisa digunakan untuk bermain voli pantai, bola dan lain-lainnya dan katanya pantai ini salah satu spot menikmati senja di Alas Purwo.

6. Menikmati Sore di Pantai Pancur

Pantai Pancur
Dari Pantai Triangulasi ke Pantai Pancur menemuh perjalanan sekitar 15 menit dengan jalan batu-batu kecil. Disebut pancur kemungkinaj di karenakan adanya sumber air di tepi pantai yang berbentuk seperti pancuran dan mengalir ke bibir pantai. Pantai Pancur ini berpasir putih dan cukup indah dinikmati. Jalan sedikit kearah timur kalian akan sampai di pantai yang banyak batu karangnya yaitu pantai Parangireng. Keberadaan karang berwarna hitam cukup unik dan mencolok mata karena tebing di sekitar pantai berwarna putih. Karena hari sudah sore saya memutuskan untuk melihat senja di Pantai Pancur. Tempat terindah yang saya temukan untuk menikmati senja di pantai Pancur yaitu di atas tebing dekat pondok pengamatan Hilal. Matahari yang perlahan-lahan turun di laut sangat eksotis apalagi diikuti dengan perubahan warna biru ke jingga dan perlahan-lahan menjadi gelap.

Pantai Parangireng, Alas Purwo
Kita Merayakan Senja :D

Endingnya

Hari mulai gelap, saya pun memutuskan untuk pulang melintasi hutan alas purwo kembali menuju kota Banyuwangi. Ternyata Berkunjung ke Alas Purwo sehari itu tidaklah cukup. Jika kalian punya cukup banyak waktu kalian bisa bermalam di Bumi Perkemahan Pancur yang ada di dekat Pos Jaga Kantor Resort Pancur. Sebelum berkemah laporlah kepada petugas jaga. Berkemah semalam dan keesokan paginya bisa mampir ke Plengkung dan bisa melihat Goa-goa yang ada di sekitar Pancur.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan tentang MA-11 Atau Microbacter Alfaafa-11

9 Tempat Mandi Seru Dengan Suasana Alam Di Banyuwangi

Kesenian Mencak Sumping, Dusun Mondoluko Dan Kisah Dunia Persilatan Di Kabupaten Banyuwangi