Menikmati Senja di Rumah Apung Pantai Bangsring, Banyuwangi :)
Memandangi senja dari Kota Banyuwangi cukup susah, mengingat lokasi pantai-pantai dekat kotanya menghadap ke sebelah timur yang notabene cocok sekali untuk menikmati pemandangan pagi hari. Namun ada beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk menikmati pemandangan matahari terbenam atau senja, salah satunya yaitu di Rumah Apung Pantai Bangsring atau lebih dikenal Bangsring Underwater.
Rumah Apung letaknya berada mengapung di selat Bali dank arena keberadaannya tersebut Rumah Apung bisa leluasa memandangi pemandangan di kala senja, memandangi matahari yang perlahan-lahan turun ke balik Gunung Marapi dan Gunung tidak tahu namanya (sebut saja X), menikmati angin di selat balik yang cukup sejuk di saat itu. Rumah Apung merupakan fasilitas yang ada di Pantai Bangsring atau Bangsring Underwater. Rumah Apung ini merupakan penangkaran Ikan-ikan Hiu yang terjaring jaring nelayan setempat. Ikan hiu nya berjenis ikan hiu sirip hitam ini akan dilepas kembali jika dinilai sudah siap dan sembuh dari luka-luka jaring. Di rumah apung juga terdapat penangkarang Lobster yang cukup besar ukurannya.
Rute Menuju Rumah Apung dari Kota BanyuwangiPerjalanan kurang lebih 30 menit dari Kota Banyuwangi. Rutenya Kota Banyuwangi menuju ke Pelabuhan Ketapang, setelah melewati Pantai Watudodol akan ada Pom Bensin Kiri jalan, lewati pom bensin bertemu tikungan sampai nanti akan ada pertigaan kecil dengan Tulisan Rumah Apung atau ZPT (Zona Perlindungan Setempat), masuk kedalam pertigaan kecil tersebut ikuti saja jalan tersebut dan petunjuk jalan yang ada untuk sampai di Pantai Bangsring atau Rumah Apung Bangsring. Tidak dipungut biaya masuk, hanya biaya parkir saja sebesar Rp.2000 untuk motor dan mobil Rp.5000 (kalau tidak salah).
pantai Bangsring |
Jasa Perahu ke Rumah Apung |
Dari pantai Bangsring, kita bisa menyewa jasa perahu penyebrangan ke Rumah Apung sebesar Rp. 5000 saja untuk Pergi-Pulang. Jika kalian ingin berenang-renang terlebih dahulu atau berenang di penangkaran Hiu, sewalah pelampung dan alat snorkel seharga 30 rb. Karena saya datang sudah sore yaitu jam 4 Sore, saya tidak memutuskan berenang, toh tidak bawa baju ganti juga. Sesampainya di Rumah Apung Bangsring, terlihat ada rombongan keluarga sedang asik bermain air, snorkeling dan beberapa ada yang berenang di Penangkaran Hiu. Kadang mereka histeris, ketika hiu menyenggol badan atau kaki mereka, Kyaaaa.
Penangkaran Hiunya |
Cuaca sore itu cukup mendukung, Cerah, sampai-sampai Gunung Baluran juga bterlihat dari jejauhan. Rombongan keluarga yang tadi memutuskan untuk kembali ke pantai karna khawatir masuk angin, angin diselat bali dalam keadaan basah sedikit dingin menusuk-nusuk kulit. Saya ditemani perahu terakhir dan meminta izin untuk mengabadikan senja dan Intinya jangan ditinggal Pulang >_<. Matahari ternyata turun diantara celah Gunung Marapi � X, agak mengingatkan saya dengan gambar legendaris Jaman SD 90an. Alhamdulillah bisa dipertemukan senja yang indah ini.
Gambar Legendaris Jaman SD, Tapi bukan Sawah :D |
Matahari sudah di Balik Gunung, namun langit malah baru menampakan warna Jingga, seakan mengerti, operator kapal mempersilahkan saya untuk lebih lama lagi jika mau disini (dan tidak ditinggal pulang). Sambil mengabiskan waktu senja, kami mengobrol tentang bangsring dan tentang daerah Banyuwangi yang mulai perlahan bangkit menampakan dirinya. Kami rasa sudah cukup,terlalu lama di Rumah Apung, walau langit masih menampakan warna Jingga tapi waktu terus berjalan, waktu untu Sholat Magrib makin berkurang.
Perjalanan Pulang ke Pantai, masih sempet aja moto >_< |
Baca Juga ya Artikel Pengalaman Snorkeling Bersama Hiu di Sini
Komentar
Posting Komentar