Pengalaman Pertama Motoran Dari Pulau Jawa Ke Denpasar, Bali
sebentar lagi bersandar di pelabuhan gilimanuk |
Motoran ke Denpasar, Bali itu semacam keinginan sejak kuliah di Jogja dulu, namun semenjak kuliah belum terealiasi hingga akhirnya pindah domisili ke Banyuwangi dan saatnya untuk mewujudkannya.
Banyak Pilihan transportasi menuju Denpasar, Bali dari Banyuwangi. Ada banyak travel berangkat malam atau pagi, ada bis yang siaga di terminal gilimanuk menuju Denpasar juga ada Bis antar Provinsi yang menuju Bali dan Lombok bahkan yang terbaru ada Kapal Cepat Marina Srikandi yang bisa dinaiki dari Pantai Boom Marina ke Denpasar dengan waktu 2 jam saja. Namun, saya ingin mencoba naik motor menuju Bali.
harga tiket motor |
pemandangan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi |
Titik pertama yang dilalui adalah penyebrangan pelabuhan Ketapang Banyuwangi-Gilimanuk. Untuk tarif motor dan penumpang dikenakan biaya sebesar Rp.24.000,- (Harga per 23 Maret 2018). Saya jalan pagi hari dan berharap cuaca cerah sehingga saat menyebrang bisa melihat pemandangan pagi yang indah di atas kapal di Selat Bali dan Pemandangan Gunung Merapi Ungup-Ungup- Meranti serta Raung dengan Jelas. Perjalanan menyebrang sekitar 1 jam. Untuk keluar dari Pelabuhan Ketapang jangan lupa persiapkan KTP dan STNK Kendaraan karena nanti akan diperiksa oleh petugas kepolisian.
jalanan pas macet |
kalau lagi sepi-sepinya |
Setelah keluar dari Pelabuhan, perjalanan panjang Gilimanuk � Denpasar dimulai. Perjalanan menurut Peta Google akan menempuh jarak sejauh 127 km atau 3 jam 33 menit, namun menurut pengalaman teman-teman yang sering motoran ke Bali lama tempuh sekitar 4 jam bahkan bisa sampai 5 jam tergantung lama istirahat atau ada kemacetan sepanjang perjalanan. Dalam hati deg-degan juga, apalagi pas browsing cerita pengalaman motor ke Bali di page onenya ada berita mengenaskan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu Jalan Rute Gilimanuk-Denpasar merupakan jalan nasional dan dilalui oleh Bis, Truk dan mobil pribadi, kita dituntut harus hati-hati di perjalanan, apalagi jika diklakson oleh truk dan bis, motor segera menepi dan mempersilahkan mereka menyalip. Namun menurut saya yang lebih bikin was-was jika ada bis dan truk yang menyalip dari arah berlawanan hingga mau tidak mau saya harus meminggirkan kendaraan bahkan sampai keluar aspal. Kalian harus hati-hati dengan jalan rusak dan berlubang di sekitar Gilimanuk-Jembrana.
istirahat di Pantai Yeh Leh |
Jalan Nasional Gilimanuk-Denpasar itu letaknya di sisi barat Pulau Bali dan tidak jauh dari Pantai sisi baratnya Bali. Beberapa tempat kita bisa memandangi Laut dari Jejauhan atau dekat. Banyak juga plang petunjuk jalan yang memandu kita untuk belok kanan untuk mampir ke Pantai. Dari Pantai Tembles, Pantai Rambut Siwi, Pantai Medewi, Pantai yang ada monument pendaratan I Gusti Ngurah Rai dan Pantai Yeh Leh yang letaknya persis di Pinggir Jalan dan ada Patung khas Tradisi Adat Jembrana, Makepung. Saya pun memilih untuk istirahat di Pantai ini beberapa saat, menyantap roti yang sempat di beli dan ngobrol-ngobrol dengan sesama pemotor yang sedang beristirahat. Jika tidak bawa makanan tidak usah khawatir karena di pesisir pantai ini ada warung yang menjajakan makanan, nasi padang, dan ikan bakar. Makan disini tidak usah khawatir karena terjamin halal, apalagi warung ikan bakarnya saja sampai memakai kata Muslim di papan namanya, lagian kita sudah selalu diajakrkan untuk selalu berpikiran positif sejak dini, positif thingking aja dulu, atau mau kelaparan di jalan :D.
Dari Pantai Yeh Leh ini perjalanan tinggal 1,5 jam lagi menuju ke Denpasar melewati Tabanan. Jalur dari Pantai Yeh Leh ke Tabanan banyak tambalan yang tidak rata, kita wajib hati-hati apalagi jika sedang menyalip kendaraan lain dan akhirnya memasuki Denpasar dengan lama perjalanan sekitar 4 jam, lalu menuju Hotel Berry Glee, sebuah hotel yang terletak strategis, persis di pinggir Jalan Raya Kuta.
sampai juga di Berry Glee Hotel, Bali |
Komentar
Posting Komentar