Taman Gandrung Terakota dan Sendratari Meras Gandrung, Wisudanya Penari Gandrung

Patung Gandrung di Taman Gandrung Terakota

Di kaki Gunung Merapi  Ungup-ungup atau yang lebih dikenal dengan Kawah Ijen, terdapat sebuah taman yang asri, beriklim sejuk dan letaknya dikelilingi hutan atau kebun milik masyarakat dan dipinggir sawah sehingga suara hiruk pikuk jalan raya tidak terdengar. Taman Gandrung Terakota namanya.

Taman Gandrung Terakota merupakan sebuah taman buatan yang masih satu bagian dengan Hotel Resort Java Jiwa. Sesuai namanya, bangunan taman ini hampir keseluruhan dinding bangunan-bangunan yang ada di taman ini disusun dengan bata merah terakota dan terdapat pula banyak patung gandrung yang terbuat dari tembikar. Pantungnya terletak menyebar hingga ke sudut-sudut taman, ada yang di pintu masuk, tengah taman, pinggir pesawahan bahkan ada pula yang ditengah sawah. Patung Gandrung di taman berpose layaknya sedang menari dan melihat patung gandrung di taman terakota mengingatkan saya pada event tahunan seru banyuwangi yaitu Gandrung Sewu.
Patung Gandrung Terakota di Tengah Sawah
Patung Gandrung di Pinggir Sawah
Terciptanya kesenian tari Gandrung dulunya adalah ungkapan rasa syukur petani terhadap hasil sawah dan kebunnya yang melimpah. Seusai panen biasanya masyarakat petani terbiasa bersuka cita dengan cara menari, bernyanyi  dan lainnya. Untuk meruwat dan merawat awal kisah tersebut dibangunlah Situs atau Taman Gandrung Terakota dengan patung-patung terakota berwujud penari gandrung yang tersebar di sekitar persawahan.

Rute Menuju Taman Gandrung Terakota
Untuk menuju Taman Gandrung Terakota cukup mudah kok, karena searah dengan arah ke kawah ijen maka dari kota banyuwangi kalian hanya tinggal mengikuti petunjuk arah ke arah kawah ijen. Dari kota Banyuwangi  arahkan kendaraan ke daerah Sasak Perot melewati Rel Keretadan patung barong � desa Glagah � Pasar Licin � Daerah Tamansari � setelah memasuki daerah taman sari aka nada petunjuk jalan menuju Taman Gandrung Terakota � ikuti petunjuk dan jalan paving tersebut hingga melewati perkebunan milik warga dan sampai ke parkiran Taman Gandrung. Dengan membayar HTM sebesar Rp. 10.000 kalian sudah bisa masuk ke taman Gandrung Terakota.

Hal Menarik di Taman Gandrung Terakota.
Di dalam Taman Gandrung Terakota ini terdapat beberapa bangunan dan sumuanya berbentuk joglo dan dua diantaranya berupa kafe kecil dan sebuah resto kecil yang menyajikan makanan berat. Sampai disana cuaca mendung dan angin cukup dingin, memesan segelas kopi capucinno hangat dan camilan pisang rasanya pas sekali. Makan memandangi sawah berterasering membayangkan, atau bercerita sesuatu.
Salah satu Joglo di Taman Gandrung Terakota
Terdapat pula Amfitheater, sebuat panggung pertunjukan yang digunakan untuk pementasan-pementasan event tertentu. Hingga saat ini, event yang sudah diadakan di tempat tersebut secara rutin adalah Jazz Gunung Ijen, konser jazz di daerah ketinggian sama seperti jazz gunung bromo dan jazz dieng. Mulai akhir tahun 2018 hingg tahun ini akan diadakan rutin sebulan sekali sebuah sendratari Gandrung yang berjudul Meras Gandrung.

Meras Gandrung adalah salah satu prosesi terpenting yang harus dilewati para penari gandrung untuk menjadi penari gandrung yang sebenarnya. Penari Gandrung akan melakukan Meras Gandrung saat dia dianggap mampu dan sudah memumpuni dalam berolah vokal dan menari gandrung. Dalam prosesi Meras Gandrung terdapat ritual Pupuh Pita Suara. Dengan adanya ritual Pupuh Pita Suara, penari gandrung akan memiliki suara yang lebih plong dan bisa menyanyikan nada-nada tinggi. namun efek samping dari pupuh pita suara adalah rasa yang sangat menyakitkan. Menurut keyakinan, rasa sakit tersebut adalah karena keluarnya unsur-unsur negatif dan masuknya roh mba Semi (penari Gandrung pertama) ke dalam jiwa penari gandrung.

Babak pertama, calon penari Gandrung masih anak-anak
Dalam Sendratari ini hanya memotret situasi kehidupan penari gandrung, bukan mempraktekan prosesi Meras Gandrung dan pupuh pita suaranya. Ada 4 babak tari dalam sendratari Meras Gandrung ini, babak ke-1 menceritakan tentang suasana sebuah desa yang asri dimana para anak-anak bermain dengan riang. Lalu datang penari gandrung dan mengajarkan tari gandrung kepada anak-anak. Babak Ke-2 merupakan babak inti dimana menerangkan tentang prosesi inti Meras Gandrung yaitu Pupuh Pita Suara. Babak ke-3 mementaskan tentang Tari Jejer Gandrung dan Podo Nonton. Tari Jejer Gandrung bermakna tarian permohonan ijin kepada tuan rumah dan para tamu karena akan mementaskan pertunjukan. Sedangkan Podo Nonton yang syairnya bermakna sangat dalam yaitu tentang kesengsaraan rakyat Banyuwangi dalam kerja paksa (kerja rodi) pada masa penjajahan belanda. Setelah lantunan lirik Podo Nonton, dilanjutkan dengan lantunan tembang Kembang Tenur yang menceritakan kecantikan sebuah gadis desa.
Prosesi Pupuh Pita Suara
Layaknya mahasiswa diwisuda dengan Toga, Penari Gandrung diberi Omprong
Babak ke-3 Tari Jejer Gandrung
Babak ke-4 adalah babak terakhir dan menurut saya cukup seru. babak ini bernama babak Paju Gandrung yang merupakan tarian kehormatan untuk tuan rumah dan para tamu. Penari gandrung menghantarkan selendang/sampur kepada Tuan rumah dan para tamu untuk diajak menari bersama. Menari bersama ini sebagai bentuk jalinan tali persaudaraan dan kebersamaan. Memang terasa sekali rasa kebersamaannya, para tamu dan tuan rumah (pemilik Java Jiwa Ijen bersama istrinya) terlihat senang menari di depan panggung terbuka amfiteater.
Babak ke-4 Penari Gandrung Menghantarkan Selendang mengajak penonton menari bersama
Penonton Menari Bersama Penari Gandrung
Setelah selesai menari, panitia mempersilahkan para tamu dan penonton untuk maju kedepan jika ingin berfoto dengan gandrung. Saat pertunjukan tari sendratari, kulihat langit seakan menahan-nahan airnya tidak turun ke bumi, begitu acara sesi foto bersamanya selesai, hujan mengguyur seluruh taman gandrung terakota. Yah jadi punya alasan untuk tinggal dan memesan lagi segelas teh panas atau kopi. Asik sih, karena menjelang sore suasana sekitar taman gandrung dipenuhi suara kodok, jangkring dan jenis-jenis serangga lainnya.
Suasana Taman Gandrung Terakota Setelah Senja
Tertarik datang ke Taman Gandrung Terakota, saranku sih datang menjelang sore hingga sore hari kerasa suasana syahdu pedesaannya :)

Jika kalian ingin menikmati Sendratari Meras Gandrung yang diadakan sebulan sekali di tahun 2019, Kalian bisa lihat jadwal dan bisa booking tiketnya di nara hubung yang tercantum. HTMnya sekali nonton 100.000 ya. Namun jika hanya masuk Taman Gandrung Terakotanya Cuma Rp. 10.000.
Jadwal Sendratari Meras Gandrung 2019

Komentar


  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan tentang MA-11 Atau Microbacter Alfaafa-11

9 Tempat Mandi Seru Dengan Suasana Alam Di Banyuwangi

Kesenian Mencak Sumping, Dusun Mondoluko Dan Kisah Dunia Persilatan Di Kabupaten Banyuwangi